Rabu, 14 Desember 2011

Kapan Sholat lima waktu diwajibkan



Misik
Kapan Sholat lima waktu di wajibkan kepada ROSULULLOH SHOLLALLOHU 'ALAIHI WASALLAM
Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam dan umatnya mulai di wajibkan Sholat lima waktu yaitu ketika Rosululloh dinobatkan menjadi Rosululloh, artinya diawal Beliau menerima wahyu pertama.
Pendapat ini bertentangan dengan pendapat mayoritas Ulama' Islam seluruh dunia. Para Ulama' telah ijma' bahwa Sholat lima waktu itu mulai diwajibkan kepada Rosululloh yaitu waktu Beliau Mi'roj ke Sidrotil Muntaha.
Pendapat Sholat lima waktu awal diwajibkan kepada ummat islam pada awal turunnya wahyu pertama,manakah dasarnya?
DASAR ALASAN YANG PERTAMA
Bersabda Rosululloh SAW : "Datang kepadaku Jibril pada awal aku diberi wahyu kemudian saya di ajari wudlu dan aku di ajari Sholat" ('An Usamah bin Zaid ~ 'An Abihi Zaid bin Haaritsah). Rowahu Ahmad wad Daaru Quthni, Wal Hakim fil Mustadrok.
Hadits ini dikutib dari Hadits Jami'us Shohi jilid I-Bab huruf (Alif) halaman 8. Hadits ini menerangkan bahwa wudlu dan Sholat lima waktu itu diajarkan kepada Rosululloh bersamaan waktunya dari Rosululloh menerima wahyu yg pertama. Jadi waktunya bersamaan dengan Penobatan Muhammad bin Abdulloh menjadi Rosululloh, bukan waktu Isro' Mi'roj.
Bersabda Rosululloh SAW: "Awalnya sesuatu yg diwajibkan oleh Alloh Ta'ala terhadap ummatku ialah Sholat lima waktu" ('An Ibni Umar - Hasan) ~ Rowahu Hakim fil Kaani. Jami'us Shoghir jilid I - Bab huruf (Alif) halaman : 195.
Hadits ini menerangkan bahwa kewajiban paling awal yang diwajibkan oleh Alloh Ta'ala kepada umat Islam ialah Sholat lima waktu. Hadits ini menjadi penjelasan bagi hadits diatas. Itulah sebanya bahwa kewajiban Sholat lima waktu adalah kewajiban paling awal waktunya bersamaan dengan turunnya wahyu pertama.
DASAR ALASAN YANG KE DUA
Di dalam kitab Muhammad Rosululloh SAW, susunannya Muhammad Ridlo, halaman 139~Isro' Mi'roj diterangkan Kaanal isro' qoblal hijroti bisanatin
"Adalah Isro' Nabi itu sebelum hijroh kurang satu tahun"
Jadi terjadi pada tahun 621 M, atau Rosululloh SAW diangkat menjadi Nabi sudah 12 tahun. Maka jika sholat lima waktu itu barulah diwajibkan pada tahun 12 kenabian, berarti selama 11 tahun itu Rosululloh dan umat Islam belum pernah Sholat lima waktu. Padahal Sholat lima waktu itu Tiangnya Agama Islam, menurut Hadits Nabi:
Qoola Rosululloh shollalloh 'alaihi wasallam: ashsholaatu khomsu 'umuudul islam.
Bersabda Rosululloh SAW: "Sholat Lima waktu itu adalah Tiangnya Islam"
Bila agama Islam itu di ibaratkan rumah, dan Sholat lima waktu itu sebagai tiangnya rumah Islam, maka bila Sholat lima waktu itu barulah di wajibkan pada tahun 12 Kenabian, berarti selama sebelas tahun Kenabian itu Islam belum berdiri karena belum ada tiangnya, ini hal yg tidak mungkin.
DASAR ALASAN YANG KETIGA
Dalam kitab Nurul Abshor, karangannya Syaik Mukmin bin Hasan Al Salabanji, halaman 17 disebutkan:
"Dan ditahun sepuluh Kenabian adalah wafatnya Khodjah Al Kubro"
Maka jikalau Sholat lima waktu itulah barulah diwajibkan kepada umat Islam pada tahun 12 Kenabian, berarti Ummul Mukminin Khodijatul Kubro sampai wafatnyapun belum pernah Sholat lima waktu. Apakah ini mungkin ?. Padahal setelah Rosululloh SAW diajari wudlu dan sholat lima waktu oleh Malaikat Jibril langsung Beliau mengajari wudlu dan sholat lima waktu kepada Khodijah Al Kubro. Hal ini dapatlah dibaca di dalam kitab Tarikh Nabi yang paling tua di dunia ini yaitu Kitab Shirotun Nabiyyi Shollallohu 'alaihi Wasallam karangannya Ibnu Hisyam.
"Maka datanglah Rosululloh SAW kepada Khodijah maka Beliau wudlu untuk Khodijah supaya Khodijah melihatnya bagaimana caranya bersuci untuk Sholat, sebagaimana Jibril melihatkan kepada Nabi, kemudian Khodijah wudlu sebagaimana wudlunya Rosululloh SAW. Kemudian Rosululloh SAW sholat dengannya sebagaimana Jibril 'alaihis salam sholat, maka Khodijah Sholat seperti sholatnya Rosululloh"
(Sirotun Nabi Libni Hisyam jilid I-halaman: 263) bab Ibtida' Maa Iftarodlolloh Subhanahu 'Alan Nabiyyi Shollallohu 'alaihi Wasallam.
Keterangan ini diterangkan oleh Ibnu Hisyam didalam kitab Tarikh Nabi, bab awalnya sesuatu yang diwajibkan oleh Alloh Ta'ala kepada Rosululloh SAW.
DASAR ALASAN YANG KEEMPAT
Qola Rosululloh Shollallohu 'alaihi Wasallam: Walaa diina liman laa sholaata lahu. Alhadits ~ ('An Ibni Umar). Rowahu Thobroni fil Ausath. Jami'us Shoghir jilid II ~ Bab huruf (lam alif) halaman 353.
Bersabda Rosululloh SAW: "Dan tak ada Agama bagi orang yang tidak sholat baginya"
Dalam hadits ini diterangkan: Tidak ada Agama bagi orang yg tidak sholat baginya. Oleh karena itu, jika selama 11 tahun itu orang orang Islam belum melaksanakan sholat lima waktu berarti selama 11 thn kenabian itu belum ada Agama Islam. Ini hal yang tidak mungkin.
DASAR ALASAN YANG KELIMA
Qola Rosululloh Shollallohu 'alaihi Wasallam: Awwalu maa yuhaasabu bihil 'abdu yaumal qiyaamatis sholaatu fain sholahat sholaha saa'iru 'amalihi wain fasadat fasada saairu 'amalihi.
('An Anas). ~ Rowahu Thobroni fil Ausath. Jami'us Shoghir Jilid I~ Bab huruf (Alif Wawu) halaman 192
Bersabda Rosululloh SAW: "Awal sesuatu yg dihisab dengannya si hamba pada hari kiamat itu ialah sholat. Maka jika sholatnya baik maka baiklah seluruh amalnya. Jika rusak sholatnya maka rusaklah seluruh amalnya hamba"
Qola Rosululloh Shollalloh 'alaihi Wasallam: Wa awwalu maa yus'aluuna 'anis sholawaatil khomsi
('An Ibni Umar). ~ Rowahul Hakim fil kani. Jami'us Shogir Jilid I ~ Bab huruf (Alif Wawu) halaman 195
Bersabda Rosululloh SAW: "Dan awalnya sesuatu yg ditanyakan ialah dari amal sholat lima waktu".
Hadits ini menerangkan bahwa sholat lima waktu pondasinya ibadah dhohir. Ibarat rumah tentulah yg dibangun paling awal ialah pondasinya. Jadi sholat lima waktu yg menjadi pondasinya seluruh ibadah dhohir. Bila sholat lima waktu barulah di wajibkan pada malam Isro' Mi'roj, berarti selama sebelas tahun itu belum ada satu ibadah dhohirpun, karena pondasinya belum ada. Ini hal yg tidak mungkin.
Keterangan peristiwa Isro' Nabi Muhammad SAW dari masjidil Harom Mekah sampai Masjidil Aqsho Palestina hanya disebutkan di dalam Al Qur an surat Al Isro' ayat 1. Adapun peristiwa Mi'roj ke Sidrotil Muntaha, diterangkan di dalam surat An Najmu dari ayat 1 ~ 18. Baik tentang Isro' maupun Mi'roj kedua duanya didalam Al Qur an tidak ada keterangan bahwa tujuan Rosululloh SAW di Isro' Mi'roj kan itu untuk menerima kewajiban sholat lima waktu.
WAIN TUTHI' AKTSARO MAN FIL ARDHI YUDLILLUUKA 'AN SABIILILLAH (AL AN'AM: 116)
"Dan jikalau kamu mengikuti kebanyakan orang dibumi, kamu bisa sesat dari jalan Alloh".
Misik

Created by zainurrochim

Tidak ada perintah mengerjakan Sholat



Misik

TIDAK ADA PERINTAH MENGERJAKAN SHOLAT
Didalam Al Qur-an, tidak ada sama sekali perintah untuk mengerjakan sholat, yang ada ialah perintah menegakkan sholat seperti:
YUQIIMUUNASH SHOLAAT.
AQIMISH SHOLAAT.
MUQIIMISH SHOLAAT.
Yang semuanya itu artinya:
"Hendaklah kamu supaya menegakkan sholat"
Tidak ada perintah yang berbunyi:
FI'LASH SHOLAAT
"Hendaklah kamu supaya mengerjakan sholat"
Sedangkan di kalangan umat Islam itu yang banyak hanyalah mengerjakan sholat, tidak menegakkan sholat, padahal perintah dalam Al Qur-an itu bukan mengerjakan sholat tetapi menegakkan sholat. Jadi orang orang itu lebih banyak melaksanakan sesuatu yang tidak diperintah, sedangkan yang diperintah justru tidak dilaksanakan.
Apakah perbedaan antara menegakkan sholat dan mengerjakan sholat?
Kalau menegakkan sholat itu pasti mengerjakan sholat, sedangkan kalau mengerjakan sholat itu belum tentu menegakkan sholat.
Bila ada istilah "menegakkan sholat", berarti ada sholat yang tegak dan ada sholat yang roboh. Lalu bagaimanakah sholat yang roboh itu?
Yaitu sholat yang tidak ada nyawanya. Seperti halnya dengan jasmani, bila jasmani itu tidak ada nyawanya maka jasmani tersebut pasti akan roboh.
Mengapakah jasmani itu roboh bila ditinggal ruhnya?
Karena hidupnya jasmani itu hanyalah sandaran saja yakni bersandar kepada hidupnya ruhani. Hidupnya ruhani itu hidup shifati. Hidupnya jasmani itu hidup 'idhofi, yaitu hidup yang bersandar kepada sandaran. Apabila yang disandari itu sudah tidak ada maka pastilah roboh.
Begitu juga dengan mengenai sholat, kalau sholatnya tidak khusyu' maka sholatnya itu roboh, sebagaimana diterangkan dalam hadits Nabi:
Qoola Rosululloohi Shollallohu 'Alaihi Wasallam: YUSHOLLUUNA WALAA YUSHOLLUUNA.
Bersabda Rosuululloohi Shollalloohu 'Alaihi Wasallam: ORANG YANG SEPERTI ITU ADALAH ORANG YANG KELIHATANNYA SHOLAT TAPI SEBENARNYA TIDAK ADA SHOLAT.
Memang didepan mata orang banyak, mereka itu kelihatan sholat, tapi hakekatnya sholat itu tidak ada pada dirinya, lalu mengapakah bisa seperti itu?
Karena sholatnya itu tidak ada nyawanya/ruhnya sebagaimana orang mati, dia (orang mati) itu ada tapi tidak ada.
Menurut Al Qur-an; buahnya menegakkan sholat atau hasilnya menegakkan sholat itu adakah:
"TANHAA ANIL FAKHSYAA-I WAL MUNKAR"
Artinya: "Mencegah dari perbuatan fakhsya' dan perbuatan mungkar".
Apakah fakhsyaa' itu?
Fakhsyaa' adalah:
MA 'DHUMA QOBCHUHU MINAL AFWAALI WAL AQWAALI
Ucapan perbuatan yang amat besar kejinya, segala perbuatannya, segala ucapannya yang keji yang kotor.
Apakah munkar itu?
Munkar adalah:
WAL MUNKARU KULLU FI'LUN TAHKUMUL AQUULUSH SHOIHAN QOBICHU.
Segala perbuatan yang oleh akal sehat (dihukumi oleh akal sehat) perbuatan itu adalah keji dan kotor.
Oleh sebab itu kita mengetahui sama sama mengetahui, mengapa sebagian (tidak semuanya), sebagian orang telah melakukan sholat 5 waktu dan sholat sholat lainnya, mengapa ucapannya, perbuatannya masih kotor, keji, memfitnah, hasut, kibir, ghillin, ada yang mencuri, ada yang merampok dan sebagainya, ada yang memperkosa, mengapa?
Bertahun tahun melaksanakan wudhu, didalam wudhu itu membersihkan mulut, tapi ucapannya setiap hari masih ucapan kotor, dusta, dan memfitnah. Didalam wudhu kita diperintah wajah, mata tapi matanya khianat. Didalam wudhu kita diperintah membasuh tangan tetapi si tangan itu masih berbuat kotor, jika menimbang masih mengurangi timbangan, masih dipergunakan untuk menulis yang tidak baik memalsu tanda tangan, mencuri dan sebagainya. Didalam sholat kita melakukan ruku' tetapi mengapa tidak menghormati Alloh?. Didalam sholat kita melaksanakan sujud tetapi mengapa tidak to'at kepada Alloh, tidak to'at kepada undang undang Alloh? Mengapa?
Tidak lain sebabnya orang orang tersebut hanya mengerjakan sholat, tetapi tidak menegakkan sholat, padahal mengerjakan sholat itu tidak diperintah dalam Al Qur-an yang ada menegakkan sholat. Oleh seba itu orang orang yang sholatnya tidak tegak, yang tidak menegakkan sholat itu pasti hidupnya kropos, dikroposi oleh perbuatan perbuatan fakhsyaa' dan munkar, akhirnya menjadi hidup yang rapuh, yang mudah dirobohkan oleh hal hal yang negatif.
Jika ada orang yang sholat bertahun tahun tetapi perbuatannya belum mencegah dirinya dari perbuatan fakhsyaa' dan munkar, maka itu adalah ibarat orang yang mengharapkan buah atau hasil tanamannya, tanaman itu tidak akan berbuah walau sampai wafatpun ia menunggunya. Lalu apa hasilnya? hasilnya ya lelah.
Jadi hasilnya sholat itu harus dibuktikan pada kehidupan sehari hari di masyarakat. Latihannya ya didalam sholat sedangkan hasilnya itu dibuktikan diluar sholat. Oleh sebab itulah bila setiap sholat pastilah diakhir:
ASSALAAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUH
Mudah mudahan salam dan sejahtera tetap atas kamu semuanya orang orang yang baik, supaya kebaikannya tetap dan mudah mudahan kamu mendapat Rohmat Alloh dan mudah mudahan kamu mendapat Barolah Alloh.
Menengok ke sebelah kanan, salam kepada orang orang yang baik.
Setelah selesai mendoakan orang orang yang baik, lalu mendoakan orang orang yang kurang baik dangan salam menengok kesebelah kiri:
ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOOH
Mudah mudahan kamu dalam keadaan selamat sejahtera dan mendapat Rohmat dari Alloh (sehingga hilang kejelekannya).
Jadi didalam bacaan salam diwaktu sholat itu adalah: orang yang baik didoakan supaya tetap kebaikannya dan orang yang jahat didoakan supaya hilang kejahatannya.
Kalau seseorang yang sholat itu tidak bisa mencegah dari perbuatan fakhsyaa' dan munkar, maka mereka itu bisa disebut bajingan dalam sholat. Mudah mudahan kita ini menjadi umat Islam yang menegakkan sholat bukan mengerjakan sholat.
AMIN YAA ROBBAL 'AALAMIN
Misik
Created by zainurrochin

Nyawanya Sholat



SHOLAT MENCEGAH FAHSYA' DAN MUNKAR
 
Al Qur-an dan Sabda Rosul menerangkan bahwa Yang bisa mencegah dari dua perbuatan itu adalah tegaknya sholat. Kalau orang itu sholat setiap hari sudah puluhan tahun sholat, tapi masih berbuat Fahsya' dan Munkar itu bagaimana…!, apakah yang salah itu Al Qur-an dan Hadits atau orangnya….! .Itu yang salah adalah orangnya.
INNAS SHOLAATA TANHAA 'ANIL FAHSYAA-I  WAL MUNKARI
Sholat itu mencegah Fahsya' dan Munkar.
 
Dan kalau tidak bisa mencegah Fahsya' dan Munkar, di mana sholatnya itu ….!. Jadi sholatnya  hanya gambar saja. Ada berdiri, ada sujud, ada ruku', tapi tidak sholat, cuma gambar sholat. Silahkan dilihat, sholat itu adalah yang diawali dengan Takbirotul Ihrom, diakhiri dengan Salam (As salaamu'alaikum Warohmatu lloohi wabarokaatuh). Menoleh ke kanan dan ke kiri, mendo'akan masyarakat sebelah kanan, mendo'akan masyarakat sebelah kiri.
: As Salaamu 
Mudah-mudahan kamu dalam keadaan selamat
: 'Alaikum
Tetap selamat
: Warohmatulloh
Mudah-mudahan kamu dapat Rohmat Alloh.
: Wa barokaatuh 
Mudah-mudahan kamu dapat Barokahnya Alloh.
 
Mestinya orang-orang yang mengerjakan sholat itu orang yang mendo'akan selamat, mendo'kan Berkah, mendo'akan Rohmat. Kalau ada orang sholat, tapi orang itu kejam, itu bagaimana….!. Sama dengan mengatakan :" Kamu mudah-mudahan selamat", tapi setelah itu memukul, itu bagaimana…!. Jadi itu bertentangan.
Sholat  kalau tidak khusyu' itu tidak ada nyawanya. Dan kalau tidak ada nyawanya berarti yang ada jasmaninya saja. Oleh karena itu kita berusaha untuk khusyu', akan tetapi memang sulit, tidak gampang belajar khusyu' itu.
 
Kalau tidak bisa khusyu' mulai Takbir sampai Tahiyat, cukuplah khusyu' pada tiga titik itu saja, dan  di sini akan ditunjukkan tiga titik / tempat tersebut. Jadi  berangsur  sedikit demi sedikit dulu (untuk mencapai khusyu' keseluruhan).

Perbedaan Sholat Dhuhur dengan Sholat Jum-at



DUA DALIL CUKUP
Untuk membuktikan kekeliruannya orang yang tidak mengerjakan Sholat Dhuhur pada hari Jum'at dengan alasan dia telah mengerjakan Sholat Jum'at.
~¤~ SATU ~¤~
Qoola Rosululloh SAW: "Annalloha ta'aala qod iftarodho 'alaihim khomsa sholawaatin fii kulli yaumin wa lailatin." (An Ibnu Abbas Rowahul Bukhori/jilid I/bab Wujubuz Zakat hal 242)
Bersabda Rosululloh SAW : "Sesungguhnya Alloh Ta'aala itu sungguh sungguh memfardhukan atas mereka lima kali sholat dalam tiap tiap hari dan malam,"
KANDUNGAN DALIL INI
Iftarodho 'alaihim (mewajibkan atas mereka)
Maksud "mereka " adalah mereka orang orang Islam,hamba sahaya, sehat, sakit, tua, muda, musafir, mukim, bangun, tidur, lupa, ingat, dimana saja, keadaan bagaimanapun.
Khomsa sholawatin
(lima kali sholat)
Mengandung ketetapan ketetapan yaitu:
1. Tidak boleh lebih dari lima kali.
2. Tidak boleh kurang dari lima kali.
3. Tidak boleh diganti, baikpun namanya maupun tata caranya.
4. Tidak akan dihapus meskipun satu kali, untuk selama lamanya.
5. Tidak ada rukhshoh bagi sholat fardhu lima kali.
Fikulli yaumin walailatin (dalam tiap tiap hari dan malam)
Dalam kalimat kulli yaumin walailatin mengandung ketentuan:
1. Sholat fardhu lima kali tersebut jelaslah maksudnya sholat fardhu Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya', Shubuh, sebab tidak ada sholat fardhu lima kali yang wajib dikerjakan tiap tiap hari kecuali sholat sholat tersebut.
2. Lafadz: KULLI YAUMIN WALAILATIN, tidak menyebut nama hari: Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu, hanya disebut tiap tiap hari dan malam. Ini menunjukkan mutlak segala hari dari hari Ahad sampai hari Sabtu. Tidak boleh ada satu hari pun yg boleh kurang dari sholat fardhu lima kali tersebut, meskipun pada hari JUM'AT.
~¤~ DUA ~¤~
"LISHSHOLAATI MIN YAUMIL JUMU'ATI"
"Untuk mengerjakan sholat pada hari Jum'at." (QS. Jumu'ah 9)
Ayat ini mengandung ketentuan ketentuan :
1. Umat Islam di perintahkan mengerjakan sholat selain sholat fardhu yg lima kali yaitu tiap tiap 7 hari sekali.
2. Dalam ayat ini namanya hari disebutkan yaitu yaumul Jum'at.
3. Mengandung ketentuan, tidak boleh di lain hari Jum'at.
4. Mengandung ketentuan, waktunya pada waktu yaumul Jum'at penuh, bukan di waktu pagi, bukan diwaktu tengah hari, bukan di waktu sore, bukan di waktu qoblaz zawal, bukan di waktu ba'daz zawal, atau ba'dadh Dhuhur bukan di waktu Ashar, melainkan waktunya di yaumil Jum'at.
5. Mengandung ketentuan, bahwa sholat Jum'at itu bukan sholat KULLI YAUMIN WALAILATIN akan tetapi khusus YAUMIL JUM'AT, bukan sholat LAILATIL JUM'AT.
PERTANYAAN PERTANYAAN
1. Apakah pernah Rosululloh memerintahkan sholat Dhuhur setelah sholat Jum'at ?
Jawab: Sholat Dhuhur tidak di syariatkan waktunya setelah sholat Jum'at.
2. Apakah dalil dalam Al Qur_an maupun Hadits yg menerangkan sholat Dhuhur setelah sholat Jum'at ?
Jawab: Sholat Jum'at tidak disyariatkan mengerjakan sekaligus sholat Dhuhur.
3. Apakah pernah Rosululloh mengerjakan sholat Dhuhur setelah Jum'at ?
Jawab: Oleh sebab itu tidak pernah Rosululloh atau para sahabatnya sholat Dhuhur setelah sholat Jum'at, dan pula tidak pernah memberikan contoh sholat Jum'at sekaligus sholat Dhuhur.
4. Apakah pernah Rosululloh atau para sahabatnya mengerjakan sholat Jum'at sekaligus sholat Dhuhur ?
Jawab: Yang ada, pernah dalam syariat Islam yaitu pernah sholat Dhuhur di tiap tiap waktu Dhuhur disegala hari. Dan pernah sholat Jum'at di tiap tiap hari Jum'at. Oleh sebab itu, yg ada contoh dari Rosululloh yaitu: Sholat Dhuhur di tiap tiap waktu Dhuhur, dan contoh sholat Jum'at di tiap tiap hari Jum'at.
PERTANYAAN SEBALIKNYA
1. Manakah dalil Al Qur'an maupun Hadits yg menerangkan, sholat Dhuhur terhapus pada tiap tiap hari Jum'at ?
2. Manakah dalil Al Qur'an maupun Hadits yg menerangkan, sholat Jum'at itu gatinya sholat Dhuhur ?
3. Manakah dalil Al Qur'an maupun Hadits yg menerangkan, gugur kewajiban sholat Dhuhur pada hari Jum'at itu bagi orang yg mengerjakan sholat Jum'at ?
4. Manakah contoh dari Rosululloh / para sahabat Nabi, tidak mengerjakan sholat Dhuhur ?
PERBEDAAN PERBEDAAN ANTARA SHOLAT DHUHUR DENGAN SHOLAT JUM'AT
1. Sholat Dhuhur turun perintahnya waktu Rosululloh di Makkah.
Sholat Jum'at perintahnya turun di Madinah.
2. Sholat Dhuhur perintahnya di terima di Sidrotul Muntaha.
Sholat Jum'at perintahnya di terima di bumi.
3. Sholat Dhuhur wajib atas segala ummat Islam.
Sholat Jum'at tidak wajib untuk seluruh ummat Islam.
4. Sholat Dhuhur wajib atas kaum wanita.
Sholat Jum'at tidak wajib atas kaum wanita.
5. Sholat Dhuhur wajib atas kaum hamba sahaya.
Sholat Jum'at tidak wajib atas hamba sahaya.
6. Sholat Dhuhur wajib atas orang yang sakit.
Sholat Jum'at tidak wajib atas orang sakit.
7. Sholat Dhuhur wajib atas orang orang musafir.
Sholat Jum'at tidak wajib atas orang musafir.
8. Sholat Dhuhur wajib atas orang yg lupa.
Sholat Jum'at tidak wajib bagi orang yg lupa.
9. Sholat Dhuhur wajib atas orang yg 'udzur karena ketiduran.
Sholat Jum'at tidak wajib bagi orang yg ketiduran.
10. Sholat Dhuhur tetap wajib bagi orang yg 'udzur.
Sholat Jum'at boleh ditinggalkan bila 'udzur.
11. Sholat Dhuhur ditinggalkan dengan sengaja meskipun satu kali menjadi kufur.
Sholat Jum'a t ditinggalkan satu/dua kali tidak jdai kufur.
12. Sholat Dhuhur tidak ada rukhshoh bagi orang yg sholat idul Fithri dan idul Adlha.
Sholat Jum'at ada rukhsoh bagi orang yg mengerjakan sholat idul Fithri dan Adlha.
13. Sholat Dhuhur bisa di jama' dgn sholat ashar.
Sholat Jum'at tdk ada jama' baginya.
14. Sholat Dhuhur bisa di qoshor.
Sholat Jum'at tdk ada qoshor baginya.
15. Sholat Dhuhur tdk memakai khutbah.
Sholat Jum'aj memakai khuthbah.
16. Sholat Dhuhur bacaannya suratnya dgn samar.
Sholat Jum'at bacaanya suratnya jelas/keras.
17. Sholat Dhuhur wajib tiap tiap hari.
Sholat Jum'at hanya 7 hari sekali.
18. Sholat Dhuhur waktunya mulai gelincir matahari sampai bayangan sama dgn panjang badan orangnya.
Sholat Jum'at waktunya 12 jam.
19. Sholat Dhuhur kedudukannya sebagai tiang agama.
Sholat Jum'at kedudukannya sebagai sholat ied tiap tiap 7 hari.
20. Seluruh umat Islam tdk ada yg berselisihan mengenal hukumya sholat Dhuhur yaitu Fardhu 'Ain.
Hukumnya sholat Jum'at umat Islam tdk sama pendapatnya ada yg mengatai : Fardhu 'ain, Fardhu kifayah dan Sunnah.
21. Rosululloh tidak pernah meninggalkan sholat Dhuhur.
Tapi beliau pernah meninggalkan sholat Jum'at di waktu haji Wada'.
22. Meninggalkan sholat Dhuhur sekali jadi kufur.
Meninggalkan sholat Jum'at satu kali tidak kufur.
23. Meninggalkan sholat Dhuhur sekali jadi kufur.
Meninggalkan sholat Jum'at dua kali tidak kufur.
24. Meninggalkan sholat Dhuhur sekali jadi kufur.
Meninggalkan sholat Jum'at tiga kali, bila ada udzur tidak munafiq.
25. Meninggalkan sholat Dhuhur sekali jadi kufur.
Meninggalkan sholat Jum'at tiga kali, tanpa udzur barulah di catat munafiq.
26. Waktu Dhuhur bukan waktu Ied.
Hari Jum'at disebut juga hari ied atau hari raya.
27. Sholat Dhuhur 7 hari iya 7 kali.
Sholat Jum'at 7 hari cukup sekali.
Setelah mengetahui perbedaan perbedaan antara SHOLAT DHUHUR dengan SHOLAT JUM'AT yg begitu banyaknya dan begitu menyoloknya, kita mengetahui bahwa SHOLAT DHUHUR tidak ada hubungan apa apa dengan SHOLAT JUM'AT. Adapun lelucon yg tidak lucu, orang bilang SHOLAT JUM'AT itu dikatakan sebagai gantinya SHOLAT DHUHUR. Lebih lebih lagi orang mengatakan pada hari JUM'AT dikatakan SHOLAT DHUHUR tidak disyari'atkan lagi.

Gambar sholat



Kanjeng Nabi Muhammad Dawuh :
YUSHOLLUUNA WALAA YUSHOLLUUN
Mereka itu kelihatannya sholat tapi tidak sholat.
 
Mereka itu kelihatannya tegak sholat tapi tidak tegak, kelihatannya ruku' tapi tidak ruku'. Kelihatannya sujud tapi tidak sujud, kelihatannya  mambaca Fatehah tapi tidak membaca Fateheh. Jadi itu kelihatannya saja di mata orang-orang yang melihat, tapi sebenarnya tidak ada apa-apanya, itu hanya menipu saja. Lain halnya dengan kelihatannya ngantuk, tapi tidak ngantuk.
 
Kelihatannya ruku' tapi tidak ruku', kelihatannya sujud tapi tidak sujud, kelihatannya tahiyat tapi tidak tahiyat. Kelihatannya itu jasmani saja, tapi dalamnya tidak ada. Itu namanya :
WUJUUDUHU KA 'ADAMIHI 
Adanya sama dengan tidak adanya.
 
Kalau sholatnya tidak khusyu', kelihatannya ada Takbirnya tapi sebenarnya tidak ada, berdirinya ada tapi sebenarnya tidak ada,  sujudnya ada, tapi sebenarnya tidak ada.
Makanya agar menjadi ada meskipun sedikit,  diusahakan supaya khusyu'.
 
Meskipun cuma satu titik (pada titik Alloohu Akbar), satu debu, tapi itu kan ada khusyu'nya, itulah nyawanya sholat. Syukur lagi kalau bisa dobel dua titik, (pada Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin) dapat dua. Jadi waktu Takbirotul Ihrom khusyu', setelah Takbirotul Ihrom  tidak khusyu', kemudian  setelah sampai Iyyaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin khusyu' lagi. Setelah sampai pada Ihdinas Shiroothol mustaqiim sudah tidak khusyu' lagi. Kemudian sampai Asy hadu an laa ilaaha illallooh, khusyu' lagi dan setelah itu hilang lagi. Tapi kondisi itu lumayan, sudah dapat tiga titik.

KYAI MUCHTAR MU'THI

KYAI MUCHTAR MU'THI
Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah

Kyai

Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi adalah Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah beliau putra dari pasangan suami isteri H Abdul Mu'thi bin Kyai Ahmad Syuhada berasal dari Demak dan Nyai Nashihah binti Abdul Karim berasal dari Pati. Di lahirkan di desa Losari, Ploso, Jombang, Jawa Timur, tanggal 28 Agustus 1928. Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi adalah anak yang ke 12 dari 17 bersaudara. Dilihat dari silsilah nasab, Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi memang keturunan dari kyai, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu, tak heran Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi sejak kecil telah mendapatkan bimbingan pendidikan ilmu ilmu agama dalam lingkungan keluarganya. Meskipun demikian secara formal Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi juga mengenyam pendidikan di madrasah Islamiyah, Ngeloh (sekarang Rejo Agung) kecamatan Ploso. Selanjutnya, Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi belajar di pesantren Rejoso, Peterongan, kemudian dilanjutkan di Pesantren Tambak Beras, Jombang. Sepeninggal ayahnya H Abdul Mu'thi, Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi mulai belajar ilmu Tasawuf pada Kyai Muntoha Kedung Macan, Sambong, Jombang. Kyai Muntoha tercatat sebagai guru Toriqoh Ahmadiyah.
Setelah menempuh pendidikan pesantren Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi menjadi guru madrasah di Lamongan, dan pada saat itulah bertemu dengan Syeikh Ahmad Syuaib Jamali Al Bateni yang pada akhirnya melimpahkan ilmu Thoriqoh pada Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi. Beliau mendapat pendidikan dan pengajaran Thoriqoh dari Sheikh Ahmad Syuaib Jamali Al Bateni dalam crass program atau program intensif lima tahun.
Mulai tahun 1959 M Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi mengajarkan Thoriqoh Shiddiqiyyah di desa Losari Ploso Jombang. Pada perkembangan terakhir ini, Thoriqoh Shiddiqiyyah sudah tersebar ke berbagai pelosok tanah air Indonesia bahkan ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Murid murid Shiddiqiyyah terus bertambah setiap hari dan diperkirakan sekarang ini lebih dari 5 juta orang. Mereka terdiri dari segala umur, berbagai tingkat sosial ekonomi dan berbagai profesi dan keahlian.
Karena pesatnya perkembangan kaum muslimin muslimat yang memerlukan bimbingan pelajaran Thoriqoh Shiddiqiyyah Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi sebagai Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah mengangkat wakil wakil yang disebut Kholifah yang bertugas mewakili Mursyid memberikan bimbingan pada murid murid Shiddiqiyyah diseluruh penjuru Nusantara. Kholifah yang pertama diangkat adalah Slamet Makmun sebagai murid pertama, kemudian di ikuti Duchan Iskandar, Sunyoto Hasan Ahmad, Ahmad Syafi'in, Syaifu Umar Ahmadi, Muhammad Munif dan lain lain hingga lebih dari 40 orang Kholifah.
Biografi singkat pimpinan atau Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah:
Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi
Lahir: Losari Ploso Jombang 28 Agustus 1928
Alamat: Desa Losari Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Jawa Timur.
Pendidikan:
- Madrasah Islamiyah Rejo Agung Ploso Jombang.
- Pesantren Tambak Besar Jombang.

Jamiatul Mudzakirin Yarju Rohmatalloh




Jamiatul Mudzakirin Yarju Rohmatalloh is a building from Shiddiqiyyah Comunity. Special place to create Dzikr lesson in Shiddiqiyyah Thoriqoh. In the world Jamiatul Mudzakirin Yarju Rohmatalloh 2 building only. One in Losari Ploso Jombang and an other one ini Mungkin, Borobudur, Magelang.

Gedung Jami’atul Mudzakirin Shiddiqiyyah Pusat Yang Bersejarah, kemudian setelah selesai dibangun bergati nama Jamiatul Mudzakirin Yarju Rohmatalloh.

Jamiatul Mudzakirin terdiri dari dua kata, yaitu “Jami’at” artinya perkumpulan atau persatuan dan “Al-Mudzakirin” artinya orang-orang yang berdzikir pada Alloh, orang-orang yang ingat sadar akan adanya Alloh. Secara arti kata berarti, Jamiatul Mudzakirin adalah perkumpulan, persatuan orang-orang yang berdzikir kepada Alloh, ingat sadar adanya Alloh. Gedung Jami’atul Mudzakirin adalah tempat yang menjadi centralnya perkembangan Thoriqoh Shiddiqiyyah. Karena di dalam gedung Jami’atul Mudzakirin inilah, baiat pelajaran pokok thoriqoh Shiddiqiyyah dilakukan oleh Mursyid atau para kholifah-nya.


Mengapa disebut Gedung Jamiatul Mudzakirin Shiddiqiyyah Pusat Yang Bersejarah ?
Disebut “Yang Bersejarah” karena dari Gedung inilah nantinya akan diluncurkan kader-kader shiddiqiyyah ke seluruh penjuru dunia, yang akan menyampaikan dakwah syiar Thoriqoh Shiddiqiyyah ke seluruh masyarakat dunia sesuai dengan profesi dan keahliannya masing-masing. Di dalam gedung Jami’atul Mudzakirin Pusat inilah akan dididik, dicetak kader-kader militan shiddiqiyyah yang telah melalui pendidikan secara khusus mulai dari umur 5 atau 6 tahun selama 10-12 tahun dalam Tarbiyatul Hifdzul Ghulam wal Banat dan kemudian selama 2 tahun dalam bimbingan langsung Mursyid melalui Madrosatul Maqoshidul Qur’anul Mubiin.

Gedung ini dibangun lebih dari sepuluh tahun (14 tahun) masa penyelesaiannya. Biayanya diperoleh hanya dari warga thoriqoh shiddiqiyyah.Gedung ini mempunyai dua pintu Gerbang yang ber-Gapura Indah dengan diukir kaligrafi ayat-ayat al-Qur’an.
Pintu Gerbang Utama ada dua Gapura yaitu gapura gerbang luar dan gapura gerbang dalam. Berdiri diatas kolam yang sejuk , memiliki 4 menara pada empat sudut bangunannya, dan ditengahnya ada kubah yang berwarna luar ke-emasan.

Dibagian lingkar dalam sekitar gedung terpancang papan beton yang mengabadikan berlian-berlian Ayat-Ayat Qur’an dan sabda-sabda Nabi Muhammad SAW serta kata-kata Ulama Warosatul Ambiya tentang pokok ajaran Islam dan kedudukan Ilmu Tasawuf dalam Islam.

Untuk menuju gedung Utama dihubungkan melalui sebuah jembatan indah yang melintasi kolam dibawahnya. Semua orang yang melihat gedung ini dari bagian luar akan ta’jum dengan keindahannya, dan jika memasuki gedung dengan diawali dari Gapura luar maka seseorang akan berjalan lambat-lambat karena harus mencemarti setiap sudut bangunan yang indah dan penuh pelajaran.

Seandainya seseorang berkunjung kemudian mempelajari atau sekedar mencatat semua pelajaran yang terukir dalam setiap sudut bangunan maka tidaklah cukup waktu sehari baginya. Untuk membuktikan keindahan yang dipenuhi dengan pelajaran hidup yang paling tepat adalah datang lah sendiri dan saksikan dengan cermat. Anda akan mendapatkan lebih dari yang ada dalam keterangan ini.

Yarju Rohmatalloh artinya mengharap-harap rohmatnya Alloh.

Thoriqoh Shiddiqiyyah



Thoriqoh Shiddiqiyyah Oleh Kyai Muchammad Mukhtar Bin Hajji Abdul Mu’thi
Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah

Diterbitkan pertama pada Peringatan Isro Mi’roj Nabi Muhammad SAW
dan Hari Shiddiqiyyah-1 Tahun 1412H/1992M

I. ASAL-USUL GELAR " ASH-SHIDDIQ"(Kitab Tafsir Durul Mansur, Nurul Absor )
Qola Rosululloh SAW. :"Lamma Usriya bihi inni uridu an akhruja ilaa Quraisyin Fa akhbiruhun Fakadzdzabuhu Fashoddaqohu Abu Bakrin Rodliyallohu ‘anhu Fasummiya yaumaidzin Ash-shidqu." ( ‘An Ummi Hani-Rowahu Thobroni Tafsir Durul Mansur-VI/hal.158).
Artinya : Bersabda Rosululloh SAW, " Semasa aku di isro’kan, saya hendak keluar untuk menyampai- kan kepada kaum Quraisy, kemudian aku ceritakan kepadanya maka mereka mendustkannya. Dan yang membenarkan itu adalah Abu Bakar Rodliyallohu ‘anhu.
Maka pada hari itu ia saya beri gelar: ‘ ASH-SHIDDIQ’ ".
Keterangan :
Sahabat Abu Bakar pada zaman Jahiliyah namanya " Abdul Ka’bah".
Kemudian Rosululloh SAW.memberikan nama " Abdulloh", ayahnya bernama " Abi Qukhafah". Beliau lahir di Makkah setelah peristiwa Fiel (Gajah) berselang dua tahun 14 hari.( Dari Kitab Nurul Abshor, hal 59).
Oleh karena Beliaulah satu-satunya sahabat Nabi yang paling awal menerima
kebenaran-nya peristiwa ISRO’ wal MI’ROJ, maka Rosululloh SAW. Memberikan gelar kepadanya "Ash Shiddiq", sebagaimana tersebut dalam hadits diatas." Fasammi yaumaidzish shiddiqu".
Menurut kata Sayyidina Ali Karromallohuwajhah :
"Innalloha ta’ala anzala isma Abi Bakrin minassamaa-‘I Ash-Shiddiequ litashdiqihi khobarul isro’I"
Artinya " Sesungguhnya Alloh Ta’ala telah menurunkan nama Abu Bakar dari langit :
"Ash-Shiddiq" karena dia menerima kebenaran kabar Isro’.(Kitab Nurul Absor,hal 59
Taliiq Asy Syikho mu-min).

II. ASAL-USUL ISTILAH " SHIDDIQIYYAH"( Kitab Barjanji –Natsar) .
Kemudian dari kalimat (kata) : " ASH SHIDDIQ " itu dibentuk, diberi "YA MUNASABAH" akhirnya menjadi kata : " ASH-SHIDDIQIYYAH ". Sebagaimana tersebut dalam kitab Barjanji – Natsar " Ath-thir" yang ke 12 yang bunyinya :
" Wa awwalu man aamana bihi minar rijaali Abu Bakrin shohibul Ghori wash-shiddiqiyyah ".
Yang artinya : " Dan awalnya orang yang percaya dengan Isro’ dari orang laki-laki ialah Abu Bakar, yang diberi julukan Shihibul Ghor dan Ash Shiddiqiyyah ( artinya orang memiliki gua) , karena beliaulah satu-satunya sahabat yang menyertai Rosululloh waktu hijrah bersembunyi di dalam gua Tsur sebagaiman tersebut dalam Al-Qur’an.
" IDZ HUMAA FIL GHORI IDZ YAQULU LISHOHIBIHI LAA TAHZAN INNALLOHA MA’ANAA " ( QS.At Taubah/40).
Artinya :
Ingatlah tatkala keduanya ( Muhammad dan Abu Bakar ) di dalam Gua (Tsur) , tatkala bersabda ( MUHAMMAD) pada temannya, " Janganlah kau susah, sesungguhnya Alloh itu beserta kita ".
III. PERUBAHAN NAMA-NAMA SILSILAH THORIQOH MENURUT ASY-SYAIKH MUHAMMAD AMIN KURDI AL IRBILI (Kitab Tanwirul Qulub).
Asy Syaikh Al Imam Syihabuddien Abi Abdillah Yaquti bin Abdillah Al Hamawi Ar Rummi Al Baghdadi, wafat pada tahun 626 H = 1228 M.
Beliau menyusun kitab yang namanya " MU’JAMUL BULDAAN " artinya Kumpulan Nama-nama Negara, terdiri dari 5 jilid besar, tiap-tiap jilidnya berisi 540 halaman.
Dalam buku jilid I, halaman 138, diterangkan bahwa " Ada sebuah negeri yang namanya " IRBIL " .
Irbil itu ada dua macam :
(1). Negeri IRBIL termasuk wilayah Irak yang jaraknya dengan kota Baghdad jika ditempuh dengan jalan kaki memakan waktu 7 hari.
(2). Negeri IRBIL yang kedua terletak di pesisir termasuk wilayah Syam.
Di negeri Irbil termasuk wilayah Irak yang dekat kota Mousol, yang kota Mousol itu ada makamnya Nabiyulloh Yunus A.S. disitu lahir seorang " ULAMA TASAWWUF" yang besar namanya, " ASY SYAIKH MUHAMMAD AMIN KURDI AL IRBILI " wafat pada bulan Robi’ul Awwal, hari malam Ahad, tanggal 12 tahun 1332 H.
Beliau mengarang kitab yang namanya, "KITAB TANWIRUL QULUBI FI MU’AMALATI ‘ALLAAMIL GHUYUB " tebalnya 560 halaman.
Pada bab " FASHLUN FI ADAABIL MURID MA’A IKHWAANIHI " halaman 539 disebutkan demikian :
" I’LAM ANNA ALQOBAS SILSILATI TAKHTALIFU BIKHTILAAFIL QURUNI – FAMIN HADLROTISH SHIDDIEQI RODLIYALLOHU TA’ALA ‘ANHU ILASY SYAIKH THIFURI BIN ‘ISA ABI YAZID AL BUSTHOMI TUSAMMA ( SHIDDIQIYYAH)".
Artinya :
" Ketahuilah bahwa sesungguhnya julukannya silsilah itu berbeda-beda, di sebabkan perbedaanya kurun waktu.
Silsilah dari sahabat Abu Bakar Shiddiq R.A.sampai kepada Syaikh Thoifur bin Isa Abi Yazid Al Busthomi dinamakan SHIDDIQIYYAH ".
Jadi " SHIDDIQIYYAH " itu bukan nama ajarannya akan tetapi nama silsilahnya.
Ajaran yang silsilahnya dari Sahabat ABU BAKAR ASH SHIDDIQ R.A. sampai kepada Syaikh THOIFUR BIN ISA ABI YAZIED AL BUSTHOMI dinamakan SHIDDIQIYYAH.
Ketahuilah bahwa Ilmu Bathin dari Rosululloh yang khusus mengenai rahasianya "ISMUDZ DZAT (ALLOH )", itu dilimpahkan oleh Rosululloh SAW. Kepada ruhaniyah Abu Bakar Shiddiq R.A. dan rahasianya " LAA ILAHA ILLALLOH " dilimpahkan kepada ruhaniyah Sayyidina ALI Karromallohu wajhah.
Kemudian Sayyidina ALI Karromallohu wajhah, mengambil rahasianya "ISMUDZ DZAT ( ALLOH) " dari sahabat ABU BAKAR ASH SHIDDIQ R.A. Dan sahabat SALMAN AL FARISI mengambil rahasianya ISMUDZ DZAT (ALLOH) juga dari sahabat ABU BAKAR ASH SHIDDIQ R.A.
Adapun sahabat ABU BAKAR dan sahabat-sahabat lainnya ( rodliyallohu’anhum) mengambil rahasianya LAA ILAAHA ILLALLOH dari sahabat ALI Karromallohu wajhah.
Dengan Demikian maka SILSILAH SHIDDIQIYYAH itu ke bawah ada yang melalui sahabat ALI ( karromallohu wajhah) dan ada yang melalui sahabat SALMAN ALFARISI Rodliyallohu anhu.
Dibawah ini Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah menukilkan SILSILAH SHIDDIQIYYAH ke bawah yang melalui sahabat SALMAN ALFARISI, dinukil dari kitab TANWIRUL QULUB.
SILSILAH SHIDDIQIYYAH MELALUI SAHABAT SALMAN AL FARISI
ALLOH TA’ALA
JIBRIL Alaihis Salam.
MUHAMMAD ROSULULLOH Shollallohu alaihi wasallam.
ABU BAKAR ASH SHIDDIQI r.a.
SALMAN FARISI r.a.
QOSIM bin MUHAMMAD bin ABI BAKAR SHIDDIQ r.a.
IMAM JA’FAR SHODDIQ SIWA SAYYIDINA QOSIM bin MUHAMMAD bin ABI BAKAR SHIDDIQ r.a.
SILSILAH INI DINAMAKAN THORIQOH SHIDDIQIYYAH
SYAIKH ABI YAZID THOIFUR bin ISA bin ADAM bin SARUYAN ALBUSTOMI
Syaikh ABIL HASAN ALI bin ABI JA’FAR AL KHORQONI.
Syaikh ABI ALI ALFADLOL bin MUHAMMAD ATH THUSI ALFARMADI.
Syaikh ABI YA’QUB YUSUF ALHAMDANI.
SILSILAH INI DISEBUT ATH THORIQOH ATH-THOIFURIYYAH.
Syaikh ABDUL KHOLIQ ALGHOJDUWANI Ibnul IMAM ABDUL JALIL.
Syaikh ‘ARIF ARRIWIKARI
Syaikh MAHMUD AL ANJIRI FAGHNAWI
Syaikh ALI AR RUMAITANI AL MASYHUR BIL ‘AZIZAANI.
Syaikh MUHAMMAD BAABAS SAMAASI
Syaikh AMIR KULLAALI Ibnu Sayyid HAMZAH. SILSILAH INI DINAMAKAN ATH-THORIQOH ALKHUWAAJIKAANIYYAH.
Syaikh MUHAMMAD BAHA’UDDIN ANNAQSYABANDI bin MUHAMMAD bin MUHAMMAD SYARIF AL HUSAIN AL-AUSI AL-BUKHORI.
Syaikh MUHAMMAD bin ‘ALAAIDDUN AL-ATHORI
Syaikh YA’QUB AL-JARKHI. SILSILAH INI DINAMAKAN ATH-THORIQOH ANNAQSYABANDIYYAH
Syaikh NASHIRUDDIN UBAIDILLAH AL AHROR ASSAMARQONDI bin MAHMUD bin SYIHABUDDIN
Syaikh MUHAMMAD AZZAHID
Syaikh DARWIS MUHAMMAD ASSAMARQONDI
Syaikh MUHAMMAD ALKHOWAAJAKI AL AMKANI ASSAMARQONDI
Asy-syaikh MUHAMMAD ALBAAQI BILLAH. DINAMAKAN ATH-THORIQOHUL AHRORIYYAH
Asy-syaikh AHMAD ALFARUQI ASSIRHINDI
Asy-syaikh MUHAMMAD MA’SHUM
Asy-syaikh MUHAMMAD SAIFUDDIEN.
Asy-syaikh MUHAMMAD NURUL BADWANI
Asy-syaikh HABIBULLOH JAANIJANAANI MUNTHOHIR
Asy-syaikh ABDILLAH ADDAHLAWI. DINAMAKAN ATH-THORIQOTUL MUJADDADIYYAH
Asy-syaikh KHOLID DLIYAA’UDDIEN
Asy-syaikh UTSMAN SIROJUL MILLAH
Asy-syaikh UMAR ALQOTHBUL IRSYAD
Asy-syaikh MUHAMMAD AMIN ALKURDI AL IRBIL. DINAMAKAN ATH-THORIQOTUL KHOLIDIYYAH
( kitab TANWIRUL QULUB halaman 500-502).
IV. KETERANGAN DARI IBNU IBAD DALAM SARAH AL HIKAM AL ISKANDARIYAH TENTANG THORIQOH SHIDDIQIYYAH NYA ABUL HASAN ASY SYADZALI.
Alloh berfirman dalam Al-Qur’an:
" WAYAS-ALUUNAKA ‘AN DZIL QORNAINI QUL SA-ATLUU ‘ALAIKUM MINHU DZIKRO" (QS.Al Kahfi 83), artinya : " Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang " Dzil Qornain". Katakanlah, aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya."
Diantara ummat Islam ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud " Dzil Qornain " dalam surat Al Kahfi itu ailah " AL-ISKANDAR YANG AGUNG " , atau Iskandar yang dilahirkan di Fillo tahun 356 sebelum masehi, di ibukota Macidonia. Ayahnya Raja PHILIP II dari Macidonia, yang menaklukkan berpuluh-puluh negara, yang jajahannya sangat luasnya.
Iskandar ini muridnya seorang failoshof yang termasyhur yang namanya " ARISTHOTILLES" yang lahir pada tahun 384 sebelum masehi.
Akan tetap kalau kita perhatikan, dzil Qornain yang ada di dalam Qur’an jauh berbeda dengan Dzil Qornain Macidonia.
Perbedaannya sebagai berikut :
(1). Dzul Qurnain, tidak ada tambahan Iskandar, tapi Dzul Qurnain Macidonia, disebutkan Iskandar Dzul Qornain.
(2). Dzul Qornain dalam Al-Qur’an menurut kitab Tafsir yang mu’tabar, temannya Nabiyulloh HIDLIR alaihis salam. Tetapi Dzul Qornain Macidonia, temannya Aristhoteles.
(3). Dzul Qornain dalam Qur’an tidak disebutkan penjajah dan pembunuh, tetapi Dzul Qornain Macidonia adalah penjajah dan pembunuh.
Oleh sebab itu saya (Kyai Muchammad Muchtar) berpendapat bahwa Dzul Qornain dalam Al-Qur’an itu bukan Dzul Qornain Macidonia.
Iskandar Dzul Qornain Macidonia telah membangun tigabelas kota, semuanya dinamakan kota Iskandariyah. Ada yang di India, ada yang di Babil, ada yang di Balakh, ada yang di Samarqondi, dan lain-lainnya. Akan tetapi yang terbesar ialah Kota Iskandariyah di mesir bagian selatan. Semua nama Iskandariyah setelah wafatnya Dzul Qornain sudah diganti nama baru, yang tinggal tetap nama Kota Iskandariyah yang ada di Mesir saja.
( Kitab Ma’jamu Buldan jilid I hal.183).
Di kota Iskandariyah Mesir, lahirlah seorang Ulama Tashowwuf yang termashur, namanya " ASY SYAIKH TAJUDDIEN IBNUL FADLOL AHMAD BIN MUHAMMAD BIN ABDUL KARIM IBNU ATHO’ILLAH ASKANDARI".
Wafat pada tahun 707 Hijrah, makamnya di kampung " Qurofah" Mesir.
( Kitab Aththobaqotul Kubro, Juz II, hal .20 , Ta’lif Abdul Wahhab asy Sya’roni).
Ibnu A’tho’illah menyusun Kitab Tashowwuf tingkat tinggi dua juz nama nya Kitab " ALHIKAM". Kitab tersebut disyarah oleh seorang Ulama namanya " MUHAMMAD bin IBROHIM yang dikenal namanya IBNU IBAD.
Dalam Syarah Akhikam tersebut, juz II halamn 58, Syaikh Abul Hasan Asy-Syadzali R.A. setelah masuk Thoriqoh Shiddiqiyyah, Beliau banyak dimusuhi orang-orang yang tidak faham dengan Thoriqoh Shiddiqiyyah.
" QOLA SAYYIDI ABU HASAN ASY-SYADZALI R.A., AADZAANI INSAANUN MARROTAN FADLOQQOTU DZIRO’AN BIDZAALIKA FANUMTU FAROAITU YUQOITU LIMIN ‘ALAMAATISH SHIDDIQIYYATI KATSROTU A’DAIHAA TSUMMA LAA YUBAALI BIHIM".
Artinya ," Bersabda tuanku Abu hasan Asy Syadzali R.A., Menyakiti kepadaku manusia satu kali, maka aku menjadi sempit sedziro’ karena itu, maka saya tidur, aku bermimpi.
Dalam mimpi itu ada sabda, ‘Sebagian alamatnya orang-orang Shiddiqiyyah itu banyak musuhnya’, kemudian ia tidak perduli kepada mereka."
Beliau lahir pada tahun 575 hijrah, wafat pada tahun 656 hijrah, bulan Dzul Qoidah di Shokhro’ Ghirob waktu akan menunaikan Ibadah Hajji. (Kitab Ath Thobaqotul kubro Juz II halaman 4 ).
Asy Syadzali, nama desa di Afrika di Negara Oman dekat Murtasiyah (Mauritania). Waktu kecilnya dia pindah ke Thosia kemudian ke Masyriq, kemudian nsik Hajji beberapa kali, kemudian masuk ke Irak, berteman di Irak dengan Abil Fatah Waasithi.
Di Baghdad beliau masuk Thoriqoh Shiddiqiyyah, gurunya bernama :
" ABI ABDILLAH MUHAMMAD BIN SYAIKH ABIL HASAN ALMA’RUF BIN IBNI HAROZIM AL MANSUBA ILASH SHIDDIQIL A’DHOM"
(Jaami’ul Ushul Fil Auliyaa’I, halaman 101).
Adapun silsilah Keturunannya Abil Hasan Asy Syadzili, sebagai berikut :
Abul Hasan Asy Syadzili
Bin Abdulloh
Bin Abdul Jabbar
Bin Tamim
Bin Harman
Bin Hatim
Bin Qushoyyi
Bin Yusuf
Bin Yusya’
Bin Warid
Bin Abi Bithol
Bin Ahmad
Bin Muhammad
Bin Isa’
Bin Idris
Bin Umar
Bin Idris
Bin Hasan Almutsanna
Bin Hasan
Bin Ali Rodiayallohu ‘anhu.
Jadi Thoriqoh Asy Syaadzaliyyah itu juga asalnya dari Thoriqoh Ash Shiddiqiyyah.
( Jaami’ul Usul halaman 101).
V.KETERANGAN TENTANG SHIDDIQIYYAH DARI ALKAILAANI /ALJAILAANI
Pada hari Isnain, tanggal 17 Romadlon tahun 560 Hijriyah ( 29 juli 1165 ) lahirlah di Marseille, suatu negeri dalam wilayah Andalusi ( Spanyol ), seorang laki-laki yang bernama " MUHYIDDIEN MUHAMMAD BIN ALI BIN MUHAMMAD BIN ABDULLOH AL HAITAMI".
Yang masyhur disebut " IBNU AROBI "
Beliaulah pengarang kitab hakekat nomor wahid di dunia, 8 jilid yang diberi nama,
"FUTUHAATIL MAKKIYYAH"
Beliau wafat di Damaskus pada malam Jum’at tanggal 28 Robi’ul Akhir tahun 638H. Dimakamkan di Damaskus, di sebuah tempat yang namanya :"SHOFA QOSYI’UN" Adapun murid Beliau yang terkenal bernama, " ASY SYAIKH ABDUL KARIM BIN IBROHIM AL JAILANI", lahir pada tahun 767 H dan Wafat pada tahun 805 H. Asy Syaikh Abdul Karim Al Jailani menyusun kitab Tasawwuf tingkat atas yang namanya kitab, " AL INSAANUL KAAMIL", dua juz. Dalam Juz yang ke dua, bab 63, halaman 131 menyebutkan demikian , " WA AMMASH SHIDDIQIYYAH FAMABNIYATUN ‘ALAA SITTATI ARKAANIN : AL ISLAM, WAL IMAAN, WASH SHILAAH, WAL IHSAAN, WASY SYAHAADAH, WAL MA’RIFAH ".
Artinya: " Adapun Shiddiqiyyah itu ialah didirikan diatas enam tiang, yaitu : (1).Al-Islam, (2).Al-Imaan, (3). Ash Shilah, (4).Al Ihsan, (5).Asy Syahadah, (6). Al Ma’rifat.
VI.KETERANGAN TENTANG SHIDDIQIYYAH DALAM KITAB KHOZINATUL ASROR.
As Sayyid Muhammad Haqqin Nazili ( Rohimahulloh) menyusun kitab yang namanya kitab, " KHOZINATUL ASROR".
Dalam kitab tersebut, bab :"KHOWAASHU KHOTMU KHOWAJIKAN", halaman 188 disebutkan demikian, :
" MANAAFIDZI HIMMAHUMUL MAYAAYIHIR ROBBAANIYYATI WAMIZAABUL FUYUUDLI ASHSHIDDIQIYYATI WAL’ALAWIYYATI WAL HADLRIYYATI WAMAJRIYYAL HIKMATI MINAL ABHURIL MUHAMMADIYYAH".
Artinya : " Beberapa jendela himmahnya para Syaikh-Syaikh Robbaniyyah dan tempat menampungnya limpahannya Thoriqoh Shiddiqiyyah, dan Thoriqoh ‘Alawiyyah, dan Thoriqoh Hadlriyyah, dan tempat mengalirnya hikmah dari beberapa lautan Muhammadiyyah".
VII.KETERANGAN DALAM KITAB JAMI’U KAROMATIL AULIYA’ (SYAIKH YUSUF IBNU ISMAIL )
Didalam kitab " Jami’u Karomatil Auliya’ jilid I, halaman 181, ditulis oleh Syaikh Yusuf Ibnu Ismail, lahir tahun 1206H, waktu tahun 1250H, beliau menerangkan bahwa Waliyullah Zubair Abbas Al Mursyiyyi menyatakan bahwa Imam Al Gozali r.a. ialah termasuk Alhi Thoriqoh Shiddiqiyyah yang Agung.
" WA SYAHIDU LAHUL MURSYIYYU BISH SHIDDIQIYYATIL ‘UDHMA"
Artinya : Dan memberi kesaksian Abbas Al Mursyiyyi bahwa Imam Al-Ghozali itu adalah orang Shiddiqiyyah yang agung ".
VIII. KETERANGAN DALAM KITAB JAMI’UL USHUL ( SYAIKH AHMAD KAMSAQONAWIN- NAQSYABANDIYYAH).
Di dalam kitab Jami’ul Ushul halaman 101, ditulis oleh Syaikh Ahmad Kamsaqonawin-Naqsyabandiyyah, ada keterangan bahwa Waliyulloh Qutub Syaikh Abu Hasan Asy Syadzili r.a. ketika masih muda nya itu masuk Thoriqoh Shiddiqiyyah di Baghdad, dengan gurunya bernama Abu Abdillah, dan menerangkan :
"ABU ABDILLAH MUHAMMAD BIN SYAIKH ABU HASAN AL MA’RUFI BI IBNI HARASIM AL MANSUBI ILASH SHIDDIQIL A’DHOM".
Artinya :
" Abu Abdillah bin Syaikh Abu Hasan Al Ma’rufi bi Ibni Harasim menerangkan bahwa permasalahan / perkara yang dibangsakan kepada Shiddiqiyyah itu adalah lebih Agung".
(Diambil dari buku pedoman kader Shiddiqiyyah dalam bahasa Jawa yang ditulis oleh Musyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Kyai Much.Muchtar Mu’thi, Losari 8 Shoffar 1403H / 13 November 1983M)
IX.THORIQOH SHIDDIQIYYAH DI LUAR INDONESIA SUDAH TIDAK ADA PERKEMBANGAN LAGI.
Perkembangan Thoriqoh Shiddiqiyyah sekarang ini diluar negeri Indonesia sudah punah, tidak ada lagi thoriqoh shiddiqiyyah, yang ada sekarang ini satu-satunya di dunia hanya berpusat di desa Losari , Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Propinsi Jawa-Timur Indonesia. Awalnya Thoriqoh Shiddiqiyyah yang masuk Indonesia berkembang di Negeri Irbil, kemudian berkembang di Negeri Nobia dan terus berkembang juga di Negeri Ninawa. Sekarang ini di negeri-negeri tersebut Thoriqoh Shiddiqiyyah sudah punah, sudah tidak ada lagi.
Masuknya thoriqoh Shiddiqiyyah ke Indonesia / Nusantara dibawa oleh sembilan ulama shiddiqiyyah dari negeri Irbil (di Irak sekarang) yang berlabuh pertama kali di pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, kemudian menyebar ke seluruh tanah Jawa. Satu diantara 9 orang ulama tersebut adalah seorang wanita yang bernama Syarifah Baghdadi, makamnya ada di Cirebon. Sebagian besar dari sembilan ulama itu wafat dan dimakamkan di kabupaten Pandeglang, Banten, antara lain : Maulana Aliyuddin, Maulana Malik Isroil, Maulana Isamuddin dan Maulana Ali Akbar. Dan salah satunya wafat di Jawa-Timur dimakamkan di Troloyo Mojokerjo bernama Maulana Jumadil Kubro.
Kemudian perkembangan shiddiqiyyah mengalami kepunahan di seluruh dunia kecuali di Indonesia yang dikembangkan kembali dibawah Pimpinan Kyai Muchammad Muchtar bin Al-Hajji Abdul Mu’thi, tepatnya di desa Losari, Ploso Jombang mulai tahun 1954.
Pada tahun 1973 M , Kyai Much.Muctar Mu’thi atas saran-saran para penasehatnya mendirikan Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah, sebagai badan hukum untuk pengembangan dakwah Thoriqoh Shiddiqiyyah di wilayah Indonesia. Yayasan tersebut berkedududukan di Desa Losari Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Jawa Timur.
Sekarang ini (tahun 2002M) Yayasan ini sudah mempunyai cabang di berbagai kota di Pulau Jawa dan Sumatera dan perwakilannya di Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat serta negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Selain menyampaikan pelajaran khusus Thoriqoh Shiddiqiyyah, Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi juga menyelenggarakan pengajian-pengajian umum dan Wirid berjamaah secara rutin dari tahun 1973 sampai seakarang.
Pengajian umum pertama diadakan pada waktu sore ba’da ashar pada bulan romadlon penuh satu bulan. Kemudian pada setiap hari Selasa malam Rabu dan setiap hari Kamis malam Jum’at yang dinamakan Pengajian Kautsaran, kemudian bertambah lagi Pengajian Khusus pada setiap hari Ahad malam Senin dengan nama Kulliyatul Minhajul Abidin.
Sekarang ini setiap pengajian umum yang diselenggarkan oleh Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi selalu dihadiri para murid shiddiqiyyah maupun kaum muslimin umumnya dengan jumlah hadirin lebih dari 4000 orang bahkan pada acara peringatan-peringatan hari bersejarah Islam, yang menghadiri lebih dari 10 ribu orang.
Pengajian Kautsaran malam Jum’at sekarang ini sudah tidak diadakan lagi, dan sebagai kelanjutannya adalah pengajian / kautsaran di daerah daerah yang dinamakan juga Kautsaran, yang berfungsi sebagai forum silaturahmi antar murid shiddiqiyyah dan untuk menjaga kestabilan ghirah hati dalam mengamalkan thoriqoh shiddiqiyyah.

Kesimpulan (red) , bahwa Thoriqoh Shiddiqiyyah bukan Thoriqoh baru yang didirikan oleh Kyai Muhammad Muctar Mu’thi, akan tetapi sebagaimana keterangan-keterangan dalam berbagai kitab masa lalu Thoriqoh Shiddiqiyyah adalah Thoriqoh yang sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad yang diwariskan pertama kepada Sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq.

Nazdom Do'a jal jaluut



JALJALUUT ASH SHUGHROO
Dari Imam Agung dan Hakim yang termasyhur Abul 'Abbas Achmad 'Ali Al Bauni (wafat tahun 622 H)
misik

BISMILLAAHIR ROCHMAANIR ROCHIIM
1. Bada'tu bibismillaahi ruuchi bihihtadat,
Kuawali dengan menyebut Asma Alloh,dengan demikian arwah saya memperoleh petunjuk
Ilaa kasyfi asroori bibaathinihinthowat ¤
Kepada tersingkapnya rahasia-rahasia yang terkandung didalamnya (Asma Alloh) yang terlempit (tersembunyi/tersimpan)
2. Washollaitu fits tsaanii 'alaa khoiri kholqihi,
Yang kedua Sholawat atas sebaik-sebaik ciptaanNya
Muchammadin man zaachadh dholaalata walgholat ¤
Muchammad seorang yang menghapus kesesatan dan kesalahan (kotoran hati)
3. Wa achyii ilaahil qolba mimba'di mautihi,
Yaa Tuhanku hidupkanlah hati dan setelah matinya
Bidzikrika yaa qoyyumu chaqqon taqowwamat ¤
Dengan dzikirMu (mengingatMu) wahai Dzat yang Maha Tegak yang sebenar-sebenarnya (nyata-nyata) tegak
4. Wazidnii yaqiinan tsaabitambika waatsiqoo,
Dan tambahkanlah keyaqinanku tetap dan teguh kepadaMu
Wathohhir bihi qolbii minarrijsi walgholat ¤
Dan bersihkanlah dengannya (dengan dzikir kepadaMu) hatiku dari kotoran dan kesalahan (kotoran hati)
5.Wa ashmim wa abkim tsumma a'mi 'aduwwanaa,
Dan jadikan tuli, bisu serta butakan musuh kami
Wa akhrushumu yaa dzal jalaali bichausamat ¤
Dan sekali lagi bisukanlah mereka itu, wahai Tuhan Dzat yang Pencabut nyawa
6.Naruddu bikal a'daa'a minkulli wijhatin,
Dengan Asma Mu tolaklah para musuh dari segala penjuru
Wa bil ismi tarmiihiim minal bu'di bisysyatat ¤
Dengan Asma ini Engkau melempar mereka dari kejauhan dengan bercerai berai.
7. Sa altuka bil ismil mu'azdzdomi qodrohu,
Aku memohon dengan Asma yang dihormati (diagungkan) kebesarannya
Biaajin ahuujin jalla jalyuutu jaljalat ¤
Dengan nama Alloh Yang Maha Esa,indah ciptaanNya, Yang Maha Kuasa
8. Fakun yaa ilaahi kaasyifadhdhurri walbalaa,
Maka adalah Alloh wahai Tuhanku Yang menghilangkan mudhorot (celaka) dan balak
Bihayyin jalaa hammii bihallin bihalhalat ¤
Dengan Dzat Yang Mencukupi jelaslah cita-citaku dengan Dzat Yang Mengasihi dan Dzat Yang Maha Memperlonggar
9. Wazidnii yaqiinan tsaabitambika waatsiqoo,
Dan tambahkanlah keyakinanku dengan tetap dan teguh besertaMu
Bichaqqika yaa chaqqol umuuri tayassarot ¤
Dengan kebenaran Mu wahai Dzat Yang Maha Benar segala urusan menjadi mudah
10. Washobba 'alaa qolbii sya aabiiba rochmatin,
Dan semoga Alloh menuangkan (melimpahkan) pada hatiku curahan rochmat
Bichikmati maulaanal chakimi fa achkamat ¤
Dengan hikmah Tuhan kami Yang Maha Bijaksana sehingga menjadi kukuh
11. Achaathot binal anwaaru minkulli jaanibin,
Cahaya-cahaya meliputi kami dari segala penjuru
Wahaibaatu maulaanal 'azdiimi binaa 'alat ¤
Tetapi Kewibawaan Alloh Yang Maha Agung lebih tinggi bagi kami
12. Fasubchaanakallohumma yaa khoiro baari'in,
Maka Maha Suci Alloh wahai Dzat Yang Bebas
Wayaa khoiro khollaaqin wayaa khoiro mamba'ats ¤
Dan wahai Dzat Yang sebaik-baik Pencipta dan wahai Dzat Yang sebaik-sebaik yang mengembalikan
13. 'Afuwwun ghofuurur roochimun mutafadhdhilun,
Pemaaf, Pengampun, Penyayang, Pemberi karunia
Kariimun chaliimun dzuu 'thooyaa takaatsarot ¤
Mulia, Penyantun, empunya pemberian menjadi banyak
14. Rochiimun warochmaanun bichaqqika sayyidi,
Penyayang, Pengasih demi haqMu wahai Tuanku
Sa altuka ghufroonadz dzunuubi idzaa badat ¤
Aku memohon pengampunan dosa-dosa jika mulai (nyata)
ALCHAMDU LILLAAHI ROBBIL 'ALAMIIN
misik Created by : zainurrochim

Tashowwuf

TASHOWWUF

Ilmu Tashowwuf adalah ilmu yg mempelajari tentang usaha membersihkan diri, berjuang memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan Ma'rifat menuju keabadian,saling mengingat kan antara manusia, serta berpegang teguh pada janji Alloh dan mengikuti syari'at Rosululloh dalam mendekatkan diri dan mencapai keridhoan Nya.
Takut kepada Alloh artinya mengerjakan semua perintah Alloh dan menjauhi segala lapangan Nya. Itulah yg menjadi pokok segala keuntungan didunia maupun di akherat kelak. Adapun mengikuti hawa nafsu adalah menjadi pokok segala kejahatan sebagai jaring yg dipasang syaithon.
Satu satunya jalan yg dapat mendekatkan diri kepada Alloh harus mengerjakan 4 perkara yaitu:
1. Melaksanakan Syari'at artinya mengerjakan perintah perintah Alloh dan menjauhi laranganNya serta mengerti melaksakan hukum hukum agama Islam.
2. Melaksanakan Thoriqoh artinya melaksanakan agama lebih berhati hati dan bersungguh sungguh melaksanakan perintah dan melatih diri (Riyadho) serta ibadah kepada Alloh SWT.
3. Haqiqoh / Hakekat yaitu sampainya maksud sehingga dapat merasakan lezatnya dan nikmatnya ibadah kepada Alloh.
4. Ma'rifah yang artinya pengetahuan atau pengalaman. Ma'rifah dapat pula berarti pengetahuan rahasia Haqiqoh agama yaitu ilmu yg lebih tinggi dari pada ilmu yg di dapat oleh orang orang pada umumya. Ma'rifah merupakan pengetahuan yg objeknya bukan hal hal yg bersifat dzahir, tetapi lebih bersifat bathin dengan memahami rahasianya. Pemahaman ini berwujud penghayatan atau pengalaman kejiwaan. Ma'rifah sering digunakan untuk menunjukkan salah satu tingkatan atau hal (kondisi psikologis) dalam tasawuf. Dalam wacana sufistik, Ma'rifah diartikan sebagai pengetahuan mengenai Tuhan melalui hati sanubari.
Orang yang ingin berjalan di satu jalan yg dapat sampai kepada Alloh adalah seperti orang yg mencari mutiara dalam lautan yg sangat dalam.
Di gambarkan Syari'at itu di ibaratkan seperti bahtera yg mejadi alat yg bisa berlayar di lautan. Thoriqoh seperti lautannya, lautan yg ada mutiaranya. Dan mutiara itu adalah Hakekat yg dicari dalam thoriqoh.
Yakni barang siapa yg mencari mutiara / hakekat didalam lautan / thoriqoh supaya lebih dahulu memperbaiki bahtera / syari'atnya karena jika bahteranya rusak tentu akan tenggelam ke dalam lautan / thoriqoh dan tak akan dapat menemukan mutiara / hakekat bahkan bisa tersesat dan menyesatkan, karena merasa bahwa dirinya sudah baik.

Isro' Mi'roj

Peringatan
ISRO' MI'ROJ NABI MUHAMMAD SAW
BISMILLAAHIR ROCHMAANIR ROCHIIM
Tahun Isro' Mi'roj
Pada tahun 12 Kenabian, bulan Rojab tgl 27 hari malam isnen, atau tahun 622 masehi Rosululloh SAW di Isro' Mi'roj kan oleh Alloh Ta'ala.
ISRO' ialah perjalanan Rosululloh di waktu malam dari Masjidil Harom (Makkah) sampai Masjidil Aqsho (Palestina) jarak kurang lebih 1500 km.
Ayat Al Qur_an yang menerangkan ISRO' surat Al Isro' ayat nomer 1.
Subchaanal ladzii asroo bi'abdihii lailam minal masjidil charoomi ilal masjidil aqshoo.
MI'ROJ ialah naiknya Rosululloh SAW dari Masjidil Aqsho sampai Shidrotil Muntaha di atasnya langit tujuh.
Ayat ayat Al Qur_an yang menerangkan MI'ROJ Rosululloh SAW dalam surat An Najm dari ayat 7 sampai ayat nomer 18
Wa huwa bil ufuqil a'laa (An Najm : 7)
"Dan sedang dia di ufuk yang tinggi".
Tsumma danaa fatadallaa (An Najm : 8)
"Kemudian dia mendekat lalu bertambah dekat".
Fa kaana qooba qousaini auadnaa (An Najm : 9)
"Maka adalah dekatnya sekitar (dua) busur panah atau lebih dekat".
Fa auchaa ilaa 'abdihii maa auchaa (An Najm : 10)
"Maka di sampaikannya wahyu kepada hambaNya apa yang telah diwahyukan".
Maa kadzabal fuaadu maa roaa (An Najm : 11)
"Tidak mendustakan hatinya apa yang telah dilihatnya".
Afa tumaaruu nahuu 'alaa maa yaroo (An Najm : 12)
"Apakah kamu meragukannya atas apa yang dilihatnya".
Wa laqod roaahu nazlatan ukhroo (An Najm : 13)
"Dan sungguh dia telah melihatnya pada waktu yang lain".
'Inda sidrotil muntahaa (An Najm : 14)
"Di sisi Sidrotil Muntaha"
'Indahaa jannatul ma'waa (An Najm : 15)
"Disisinya ada surga tempat tinggal"
Idz yaghsyas sidrota maa yaghsyaa (An Najm : 16)
"Ketika menutupi aka Sidrotil Muntaha sesuatu yang menutupinya"
Maa zaaghol bashoru wamaa thoghoo (An Najm : 17)
"Tidak nyimpang penglihatannya dan tidak melalui batas"
Laqod roaa min aayaati robbihil kubroo (An Najm : 18)
"Sungguh dia melihat sebagian tanda tanda Tuhannya yang paling besar"
TUJUAN ISRO' DAN MI'ROJ
Tujuannya Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam di Isro' dan di Mi'roj kan itu di antaranya sebagai berikut :
1. Tujuan yang pertama
Melihat, menyaksikan, membuktikan akan apa apa yang telah beliau terima informasinya selama 12 tahun melalui Malaikat Jibril 'Alaihissalam.
2. Tujuan yang kedua
Selama 12 tahun beliau bertemu dengan Malaikat Jibril 'Alaihissalam, belum pernah beliau melihat rupanya Jibril AS yang sebenarnya. Selama 12 tahun Jibril tidak menampakkan rupanya yang sesungguhnya. Barulah waktu malam Mi'roj di Sidrotil Muntaha itulah beliau baru melihatnya rupa Jibril yang sesungguhnya.
3. Tujuan yang ketiga
Selama 12 tahun beliau hanya menerima qishoh nya para Nabi Nabi yang dahulu, tetapi beliau belum pernah bertemu kepada Rosul Rosul yang dahulu. Barulah pada malam Isro' Mi'roj lah beliau bisa bertemu dengan para Rosul Rosul yang sebelum Beliau.
4. Tujuan yang keempat
Kurang 12 tahun beliau di Isro' Mi'roj kan, beliau telah menerima kewajiban Sholat 2 macam :
1. Kewajiban sholat malam
2. Kewajiban sholat 5 waktu (Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya', Shubuh)
Pada malam Mi'roj itu beliau menerima :
1. Ketetapan hukum
2. Perubahan hukum
Sholat wajib 5 waktu yang telah di wajibkan tiap tiap hari dan malam selama 12 tahun itu, maka pada malam itu ditetapkan kewajiban untuk selama lamanya sampai yaumil qiyaamah.
Adapun kewajiban sholat malam selama 12 tahun itu, maka pada malam Mi'roj itu di rubah hukumnya menjadi Sholat Sunnah.
5. Tujuan yang kelima
Peristiwa Isro' Mi'roj itu untuk menguji keimanannya ummat Islam. Dengan adanya Isro' Mi'roj itu :
1. Apakah keimanannya kepada keRosulannya Rosululloh itu tetap tidak berubah.
2. Apakah ragu ragu.
3. Apakah tidak percaya (murtad)
6. Tujuan yang keenam
Di Sidrotil Muntaha itu Rosululloh SAW menerima ayat akhir surat Al Baqoroh secara langsung.
7. Tujuan yang ketujuh  
Di Sidrotil Muntaha Beliau di tunjukkan rahasianya mahkota Al Qur-an
Created by zainurrochim