Rabu, 14 Desember 2011

Tashowwuf

TASHOWWUF

Ilmu Tashowwuf adalah ilmu yg mempelajari tentang usaha membersihkan diri, berjuang memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan Ma'rifat menuju keabadian,saling mengingat kan antara manusia, serta berpegang teguh pada janji Alloh dan mengikuti syari'at Rosululloh dalam mendekatkan diri dan mencapai keridhoan Nya.
Takut kepada Alloh artinya mengerjakan semua perintah Alloh dan menjauhi segala lapangan Nya. Itulah yg menjadi pokok segala keuntungan didunia maupun di akherat kelak. Adapun mengikuti hawa nafsu adalah menjadi pokok segala kejahatan sebagai jaring yg dipasang syaithon.
Satu satunya jalan yg dapat mendekatkan diri kepada Alloh harus mengerjakan 4 perkara yaitu:
1. Melaksanakan Syari'at artinya mengerjakan perintah perintah Alloh dan menjauhi laranganNya serta mengerti melaksakan hukum hukum agama Islam.
2. Melaksanakan Thoriqoh artinya melaksanakan agama lebih berhati hati dan bersungguh sungguh melaksanakan perintah dan melatih diri (Riyadho) serta ibadah kepada Alloh SWT.
3. Haqiqoh / Hakekat yaitu sampainya maksud sehingga dapat merasakan lezatnya dan nikmatnya ibadah kepada Alloh.
4. Ma'rifah yang artinya pengetahuan atau pengalaman. Ma'rifah dapat pula berarti pengetahuan rahasia Haqiqoh agama yaitu ilmu yg lebih tinggi dari pada ilmu yg di dapat oleh orang orang pada umumya. Ma'rifah merupakan pengetahuan yg objeknya bukan hal hal yg bersifat dzahir, tetapi lebih bersifat bathin dengan memahami rahasianya. Pemahaman ini berwujud penghayatan atau pengalaman kejiwaan. Ma'rifah sering digunakan untuk menunjukkan salah satu tingkatan atau hal (kondisi psikologis) dalam tasawuf. Dalam wacana sufistik, Ma'rifah diartikan sebagai pengetahuan mengenai Tuhan melalui hati sanubari.
Orang yang ingin berjalan di satu jalan yg dapat sampai kepada Alloh adalah seperti orang yg mencari mutiara dalam lautan yg sangat dalam.
Di gambarkan Syari'at itu di ibaratkan seperti bahtera yg mejadi alat yg bisa berlayar di lautan. Thoriqoh seperti lautannya, lautan yg ada mutiaranya. Dan mutiara itu adalah Hakekat yg dicari dalam thoriqoh.
Yakni barang siapa yg mencari mutiara / hakekat didalam lautan / thoriqoh supaya lebih dahulu memperbaiki bahtera / syari'atnya karena jika bahteranya rusak tentu akan tenggelam ke dalam lautan / thoriqoh dan tak akan dapat menemukan mutiara / hakekat bahkan bisa tersesat dan menyesatkan, karena merasa bahwa dirinya sudah baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar