Sabtu, 14 Januari 2012

FATHIMAH BINTI MAIMUN
(Dewi Ratna Swari)
Muballighot pertama di pulau Jawa
ASAL TEMPAT FATHIMAH BINTI MAIMUN

Fathimah binti Maimun asalnya dari negeri Kedah. Kedah adalah Negara bagian Malaysia (Luas: 9,479 KM, penduduk: 701,486), terletak disebelah barat laut Malaya di tepi selat Sumatera. Ibu kota Alur Sittar, diperintah oleh seorang Sultan. Pada tahun 1909 Siam menyerahkan kekuasaannya atas Kedah kepada Inggris. Malaya adalah negara Federasi (Luas: 131,287 km, penduduk: 6,278,763), dibagian selatan Semenanjung Malaya ibu kota Kuala Lumpur.
SILSILAH FATHIMAH BINTI MAIMUN
1. Fathimah
2. Binti Sayyid Maimun
3. Sayyid Maimun bin Sayyid Hibbatulloh
4. Sayyid Hibbatulloh bin Sayyid Muqoddam Shiddiq
5. Sayyid Muqoddam Shiddiq bin Sayyid Idris Al Malik
6. Sayyid Idris Al Malik bin Sayyid Ahmad Al Baruni
7. Sayyid Ahmad Al Baruni bin Sayyid Abu Yazid Al Bishri
8. Sayyid Abu Yazid Al Bishri bin Sayyid Sulaiman Al Bishri
9. Sayyid Sulaiman Al Bishri bin Sayyid Ali Al 'Uroidli
10. Sayyid Ali Al 'Uroidli bin Sayyid Al Imam Ja'far Ash Shodiq ( wafat pada tahun 148 H di racun atas perintah Kholifah Abbasiyah Manshur )
11. Sayyid Al Imam Ja'far Ash Shodiq bin Sayyid Muhammad Al Bakir ( wafat pada tahun 113 H di racun oleh Ibrohim Al Walid Kholifah Abbasiyah )
12. Sayyid Muhammad Al Bakir bin Sayyid Al Imam Zainal Abidin
13. Sayyid Al Imam Zainal Abidin ( Wafat pada tahun 94 H diracun oleh Kholifah Abbasiyah Al Walid ) bin Sayyid Al Husain
Ibunya Sayyid Zainal Abidin anak puteri Raja Iran YAZDAJIR dinasti Sasan yang penghabisan, bernama Syah Zanan, ada pula yang menamakan Syahribanu.
14. Sayyid Imam Husain bin Sayyidina 'Ali r.a
Isterinya Sayyidina 'Ali adalah Sayyidatina FATHIMA AZZAHRO binti MUHAMMAD ROSULULLOH SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM
Sayyidina Hasan syahid gugur di Karbala pada Muharrom tanggal 10 tahun 16 H ( 10 Oktober 680 M )
15. Fathimah Azzahro binti Rosululloh SAW.
Jadi Fathimah binti Maimun silsilah nasabnya ke atas sampai Fathimah binti Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam ada 15 silsilah. Maka jelaslah dilihat dari silsilah nasabnya Fathimah adalah termasuk AHLI BAIT ROSULULLOH SAW.
Qola Rosululloh SAW : Kullu sababin wa nasabin munqothi'un yaumal qiyaamati illa sababi wanasabi.
Bersabda Rosululloh SAW : "Segala sebab dan segala nasab akan diputus pada hari Qiamat kecuali sebabku dan nasabku". ( 'An Umar wa'an Ibni Abbas, wa'an Mansur ). Rowahu Thobroni, wal Hakim, wal Baihaqi. Jami'us Shoghir/Kaf/234.
Qola Rosululloh SAW : Matsalu ahli baiti matsalu safinati nuhin man rokabaha naja waman takhollafa 'anha ghoroqo.
Bersabda Rosululloh SAW: "Perumpama Ahli Baitku perumpamaannya kapalnya Nuh. Barang siapa yang naik kapalnya selamat, dan barang siapa yang tidak mau naik dari padanya akan tenggelam". ('An Ibni Abbas wa'an Ibnu Zubair wa'an Abi Dzar). Rowahu Bazzar, wal Hakim. Jami'us Shoghir/Mim/291.
FATHIMAH MUBALLGHOT ISLAM
Qola Rosululloh SAW : Ballighu ' anni walaw aayatan.
Bersabda Rosululloh SAW: "Sampaikanlah dari ajaranku meskipun hanya satu ayat". ('An Ibni Umar). Rowahu Ahmad, wal Bukhori, wat Turmudzi. Jami'us Shoghir/ba'/113.
Berdasarkan Hadits ini tomat Islam laki laki maupun perempuan berkewajiban menyampaikan (da'wah) ajaran Islam meskipun hanya satu ayat. Hadits ini perintah supaya semua umat Islam menjadi mubaligh. Artinya mubaligh adalah orang yang menyampaikan ajaran Rosululloh dimana saja, kapan saja, dalam keadaan bahagiamanapun wajib berdakwah.
Makna seruan Rosululloh yang terbungkus dalam lokam hikmah hikmah "Ballighu 'anni walau aayatan" tersebut memancar bagaikan bahaya fajar shodiq yang masuk ke dalam jiwanya Fathimah binti Maimun melalui saringan otak dan fikiran, mengambang dalam sukma, kemudian membuhul tak terurai, menimbulkan nuqthotul gho'ib dalam lembaran rasa qolbu. Dari nuqoth membentuk huruf huruf gho'ib tersusun menjadi hikmah hikmah sirri menimbulkan himmatul 'ulya, yang mendorong rasa wajib menyampaikan ajaran Muhammad Rosululloh.
Meskipun puteri Sayyid Maimun Sultan Kedah Malaka yang bergelar Sultan Mahmud Mahdad Alim. Meskipun dia seorang puteri yang bergelimang dalam hidup kemewahan, akan tetapi tahta kerajaan, pujian, kehormatan duniawi, harta benda emas semuanya itu tak ada yang singgah dalam hatinya. Bagi Fathimah, Da'watul Haq, Da'watul Islamiyah itulah bagian dari hidupnya. Meskipun Fathimah telah menyadari bahwa antara negara Kedah dan Pulau Jawa terbentang lautan yang luas, gelombang yang kejar mengejar menggulung lepas di pantai, mungkin angin limbubu yang menimbulkan gelombang menggunung itu akan menenggelamkan kapal layar yang membawanya, mungkin pula dirinya akan terkubur dalam dasar lautan akan tetapi semuanya itu tidaklah akan dapat menguraikan tekad yang telah membuhul dalam jiwanya yang tertancapkan oleh sabda Rosululloh: "Ballighu 'anni walau aayatan".
Bagi Fathimah binti Maimun, geraknya kapal layar hanya karena dipermainkan oleh ombak. Ombak dipermainkan oleh angin, angin dipermainkan oleh reaksinya sinar matahari, matahari dipermainkan oleh Qudrot Alloh, sebagaimana tersebut dalam Al Qur an:
Wasysyamsu tajri limustaqorrillaha dzalika taqdirul 'azizil 'alim
"Dan matahari berjalan pada tempat tetapnya baginya. Demikian itu adalah takdir Dzat yang Maha Perkasa Maha Mengetahui". ( Yaasin 28 ).
Dengan Bismillah bertolaklah tiga kapal layar dari Kedah melalui Selat Malaka menuju Pulau Jawa.
1. Kapal bermuatan bahan makanan
2. Kapal bermuatan senjata senjata dan alat alat.
3. Kapal bermuatan para muballigh muballighot.
Kapal memakai bendera sutera hijau dengan tulisan ayat Al Qur an yang bunyinya:
Nashrun minallohi wafathun qoriibun wabasysyiril mukminin
"Pertolongan dari Alloh dan kemenangan dekat. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang orang yang beriman".
Adapun jumlah para muballigh dan muballighot semuanya ada tiga belas, yang lima wanita, yang delapan laki laki.
Lima orang muballighot iala:
1. Fathimah binti Maimun.
2. Kyai Seruni
3. Kyai Kaling
4. Kyai Kucing
5. Kyai Kamboja
Delapan muballigh ialah:
1. Sayyid Abdul Karim
2. Sayyid Ja'far
3. Sayyid Syarif
Tiga orang muballigh ini ialah saudaranya Sultan Mahmud Mahdad Alim. Jadi paman dari Sayyidah Fathimah.
4. Sayyid Abdul Jalal
5. Sayyid Abdul Jamal
6. Sayyid Jamaluddin
Tiga orang ini adalah tentaranya Sultan Mahmud
7. Raden Ahmad
8. Raden Sa'id
Dua orang laki laki ini bertugas sebagai penjaga atau penerima tamu.
Dalam perjalanan siang dan malam mengarungi lautan luas, berbantal gelombang, selimut angin, menempuh badai sepanjang perjalanan lautan yang luas, siang memandang samudera sejauh pandangan mata, lengkung langit yang kebiru biruan. Di waktu malam gelap gulita sekelilingnya hanya tampak kilatan ombak yang jelas mengejar, tindih menindih, riak menari nari yang di iringi oleh instrumen tali tali layar yang tertiup oleh angin sepoi sepoi dan suara air yang di kanan kirinya kapal sedang berlaju.
Setelah menempuh perjalanan yang jauh dengan susah payah, dengan keberanian yang menakjubkan, tetapi dengan harapan yang besar bergantung kepada NASHRUM MINALLOH, akhirnya bintang bintang muballigh muballighot pertama yang dalam perjalanan atas petunjuk bintang bintang di langit tersebut, sampailah ke Pelabuhan DOHO atau pelabuhan Gresik dengan selamat.
Dari pelabuhan Doho (Gresik) rombongan muballighin & muballighot berjalan terus ke arah barat, kemudian ke jurusan Tuban kira kira 7 KM dari kota Gresik, sampailah ke suatu tempat yang sekarang dinamakan Desa LERAN Kecamatan MANYAR Kabupaten GRESIK. Disitulah rombongan para Muballighin dan Muballighot tesebut menetap, dan mulai merintis perjuangan Islam di Jawa Timur.
Pokok ajaran Islam yang akan disiarkan Fathima binti Maimun adalah: Kalimat Tauhid, Kalimat Taqwa, Kalimat Thoyyibah, Kalimat Ikhlas yaitu :
LAA ILAAHA ILLALLOH MUHAMMAD ROSULULLOH
Kalimat: Laa ilaaha illalloh muhammadur rosululloh yang namanya macam macam tersebut di atas, dalam Al Qur an di ibaratkan sebuah pohon Thoyyibah. Oleh karena ajaran Islam itu di misalkan pohon yang baik maka tentulah pohon yang baik itu membutuhkan ditanam dengan baik. Sebelum pohon Thoyyibah itu ditanam dibumi jiwanya rakyat Nusantara ini, maka perlulah tempat yang akan ditanami itu digarap terlebih dahulu, istilah Jawa membuat LELERAN. Itulah sebanya nama desa itu dinamakan LERAN artinya tempat penggelaran, tempat untuk menabur benih: laa ilaaha illalloh muhammadur rosululloh. Sebelum Fathimah membuat leleran pada jiwa penduduk setempat maka terlebih dahulu Fathimah mengadakan pendekatan kepada rakyat setempat.
Cara Fathimah mengadakan pendekatan kepada rakyat kemudian beliau menambah namanya ditambah dengan nama: "DEWI RATNA SWARI". Dewi adalah nama penghormatan bagi kaum wanita. Ratna artinya permata yang mulia. Swari yaitu suara yang mengandung makna artinya perkataan.
Fathimah binti Maimun Dewi Ratna Swari sebagai seorang Muballighot pertama di Nusantara ini mempunyai sifat sifat shufiyah yang komplit. Beliau adalah seorang wanita yang mempunyai kemauan dakwa Islamiywah yang sangat kuat. Diantara sifat sifatnya yang perlu kita mengetahuinya yaitu: Kuat kemauannya, Keberanian Yang luar biasa, Cita cita luhur, Cinta kepada Alloh, Attawadlu', Al 'Ilmu, Attawakkal.
Orang berziaroh ke makamnya Fathimah binti Maimun tentulah mengetahui bahwa haruslah melalui dua pintu yaitu pintu pertama masuk ke halaman makam dan pintu ke dua masuk ke ruang makam. Dua pintu itu pendek pendek , jadi manusia manusia yang masuk haruslah merundukkan diri. Haruslah membungkuk seperti orang ruku' di dalam Sholat.
Menundukkan diri masuk ke dalam makamnya Fathimah binti Maimun itu bukan dimaksudkan supaya kita itu tunduk kepada kuburan, akan tetapi orang orang yang berziarah itu supaya mengerti bahwa orang yang makamkan didalam kuburan itu adalah orang orang yang ahli tawadhu' kepada Alloh Ta'ala, bukan orang orang takabur, bukan orang orang yang tinggi hati besar kepala.
Masuk ke dalam makam alas kaki harus di lepas, tidak berarti bahwa komplek makam itu suci akan tetapi itu adalah isyarat bahwa manusia manusia yang dimakamkan itu adalah orang orang yang hatinya, jiwanya, betul betul bersih mengabdi kepada Alloh Ta'ala. Sampai sampai ikhlas meninggalkan tanah airnya, ibu bapaknya, saudara saudaranya, rumahnya, kekayaannya, demi untuk menunaikan tugas: "BALLIGHU 'ANNI WALAU AAYAH"
Diluar makam Fathimah binti Maimun ada beberapa makam yang panjangnya sampai sembilan meter, jangan dikira bahwa orang yang dimakamkan itu panjangnya atau tingginya sembilan meter. Itu hanyalah isyarat bahwa perjuangan Islam yang diperjuangkan itu masih panjang lakonnya, dan supaya orang orang yang berziarah itu mau menyambung perjuangan Islam yang masih panjang itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar